Topik, Judul, dan Pembimbing
dalam
Penelitian
Oleh
Fitra
Youpika
A. PENDAHULUAN
Penelitian
merupakan salah satu langkah penting untuk memantapkan peneliti dalam kegiatan
keilmuan yang mendukung di bidangnya masing-masing. Sehubungan dengan hal ini,
setiap mahasiswa akan diwajibkan mengerjakan tugas akhir. Tugas tersebut adalah
melakukan penelitian atau membuat sebuah karya ilmiah dalam bentuk laporan. Penelitian
tersebut merupakan salah satu syarat yang harus dikerjakan bagi mahasiswa yang
akan menyelesaikan studinya, baik mahasiswa jenjang sarjana (S1) ataupun
pascasarjana (S2/S3). Penelitian yang dimaksud dalam hal ini adalah penelitian
yang sifatnya ilmiah. Penelitian ilmiah artinya penelitian yang berdasarkan
fakta-fakta yang ada yang dapat dibuktikan kebenarannya secara ilmiah, bukan
berdasarkan imajinasi atau rekaan. Penelitian dilakukan secara terencana, sistematis,
terstruktur, berdasarkan metode, pedoman, dan aturan-aturan yang ada dalam
sebuah penelitian.
Melakukan
penelitian tidak semudah yang dibayangkan. Proses penelitian harus melalui
posedur dan mengikuti sistematika dari perencanaan sampai selesainya laporan
penelitian. Penelitian diawali
dengan langkah menentukan topik, yang kemudian pengumpulan data awal. Topik
dalam penelitian diartikan sebagai
kejadian atau peristiwa (fenomena) yang akan dijadikan sebagai dasar
penelitian. Dalam sebuah penelitian harus ada topik atau masalah
yang melatarbelakangi penelitian. Hal yang pertama dilakukan
sebelum melakukan penelitian seperti di atas adalah menentukan topik. Karena
topik adalah salah satu yang menjadi landasan dalam penelitian. Topik dapat berupa
persoalan pokok yang memerlukan pemecahan, penjelasan, pendeskripsian, dan
penegasan lebih lanjut.
Sehubungan dengan hal di atas dalam
makalah ini akan dibahas tentang topik, judul dalam penelitian, dan bagaimana
hubungan peneliti dengan pembimbing penelitian.
B. PEMBAHASAN
1. Topik Penelitian
Sebelum
melakukan penelitian hal yang harus dilakukan dan yang sangat penting
diperhatikan adalah memahami terlebih dahulu apa itu topik penelitian. Hal ini
penting karena dalam sebuah proses penelitian, penentuan topik akan menjadi
titik sentral sebelum masuk ke tahapan-tahapan penelitian berikutnya.
Menurut asal
katanya, istilah topik berasal dari bahasa Yunani yaitu, topoi yang berarti tempat. Dalam hal ini tulis-menulis berarti
pokok pembicaraan atau sesuatu yang menjadi landasan penulisan suatu tulisan.
Topik merupakan ide utama dalam sebuah penelitian, cerita atau sebuah tulisan
lainnya. Topik juga sesuatu yang harus sudah ditentukan sebelum melakukan pengembangan
penelitian atau tahapan selanjutnya. Dengan kata lain, topik ini adalah yang
akan membatasi sampai mana pembahasan kita dalam penelitian atau suatu karya
tulis, baik itu tulisan yang bersifat seni maupun yang bersifat resmi atau
alamiah.
Topik dalam
penelitian merupakan tema sentral yang akan dibahas dalam penelitian. Topik
suatu penelitian bisa didapatkan dari berbagai sumber, pengamatan, ataupun dari
hasil penelitian orang lain. Topik hal yang menjadi salah satu perhatian
penting dalam penulisan selain tema dan judul. Dengan topik, tulisan kita akan
menarik bagi pembaca yang ingin mengetahui lebih dalam
tentang topik tersebut.
Ada beberapa
hal yang harus diperhatikan dalam menentukan topik antara lain sebagai berikut:
a.
Mengidentifikasi topik-topik yang dianggap menarik.
Meskipun sesuatu yang dianggap menarik atau tidak itu
relatif, namun peneliti bisa mengambil pedoman yang standar, misalnya
jarang/belum pernah diteliti orang, sesuatu yang sedang hangat dibicarakan, isu
yang baru, atau sesuatu yang sedang menjadi kontroversi. Misalnya, tentang “Bahasa
gaul para waria atau tindak kekerasan yang melibatkan agama”. Ini bisa
dikatakan topik yang menarik, kalau ini sedang hangat dibicarakan, melibatkan
banyak pihak, dan memerlukan tinjauan-tinjauan praktis dan teoritis. Topik
tersebut tentunya masih sangat luas, disinilah nantinya judul penelitian yang
akan memberikan batasan.
b.
Pastikan kemampuan untuk meneliti topik yang ditentukan
dan memiliki akses yang mudah.
Hal ini sangat penting karena tidak jarang sering terjadi
seorang peneliti memilih topik-topik yang sangat menarik, namun mengalami
kesulitan ketika akan melakukan penelitiannya. Hal ini berkaitan dengan hal
teknis, seperti kemudahan dalam mengakses data, kemampuan secara intelektual,
kemampuan secara fisik, dan kemampuan secara finansial/keuangan. Meneliti jelas
membutuhkan sumber daya yang besar (terutama tenaga, fikiran, dan uang). Jadi peneliti
harus menentukan topik yang peneliti sendiri mampu untuk melakukannya.
Secara umum
dan sederhana, dua hal di atas sudah bisa membantu bagi calon peneliti dalam
menentukan sebuah topik penelitian. Namun, juga jika peneliti ingin lebih mudah
lagi dalam menentukan topik penelitian, peneliti harus rajin membaca hasil
penelitian orang lain. Dari hal tersebut biasanya akan tampak dan tergambar
dengan baik, topik apa saja yang menarik untuk diteliti.
Menurut
Hartono (2002:12-13) dalam menentukan topik penelitian itu hendaknya
mempertahankan minat dalam waktu yang relatif lama dan menghindari topik yang
terlalu ambisius atau terlalu menantang. Hal ini ditakutkan peneliti mengalami
kesulitan dalam menyelesaikan penelitiannya. Kemudian hindari topik penelitian
yang mungkin terlalu terkait dengan persoalan hidup si peneliti. Karena hal ini
dapat mengganggu penyelesaian penelitian yang dilakukan. Selain itu, pilihlah
topik penelitian yang sesuai dengat minat peneliti. Dan yang terakhir adalah
memilih topik yang berpotensi bagi peneliti untuk memberikan sumbangan pada
bidang yang diteliti. Dalam artian topik penelitian itu manarik untuk didapat.
Sedangkan
menurut Narbuko
dan Achmad (2005) yang perlu diperhatikan sebelum menentukan topik adalah
pertama, topik penelitian terjangkau oleh kemampuan peneliti (Manageable
topic). Artinya topik yang akan dijadikan penelitian itu hendaknya
tidak berada di luar jangkauan kemampuan si peneliti. Kedua, data
dari topik mudah didapatkan (Obtainable data). Meskipun
peneliti dapat memilih topik yang sangat baik, namun belum tentu data yang
diperlukan tersedia dan mudah diperoleh. Maka, peneliti perlu menyesuaikan
antara topik penelitian dengan kemudahan dalam memeroleh data penlitian.
Ketiga, topik
cukup penting untuk diteliti (Signifance of Topik). Topik yang
dipilih haruslah penting untuk diteliti. Ada dua hal yang menjadi pertimbangan
dalam memilih topik yang penting yaitu: sumbangan hasil penelitiannya
dapat memenuhi minat akademis dan minat masyarakat luas dan sifat topik tidak
merupakan duplikasi dari topik-topik yang telah diteliti oleh orang lain.
Keempat, topik yang menarik (interested topic). Hendaknya,
topik penelitian tersebut menarik sehingga menimbulkan minat dan semangat
peneliti untuk melakukan penelitian berdasarkan topik yang telah ia tentukan.
Topik
peneltian dapat diperoleh melalui berbagai sumber. Sumber-sumber untuk
memperoleh topik penelitian tersebut antara lain topik bisa
didapatkan dari:
a.
Penelitian-penelitian yang sudah ada.
Kekurangan-kekurangan yang ada pada
penelitian tersebut ditampung, dan kemudian dijadikan topik dan dilanjutkan
dengan mengadakan penelitian berikutnya.
b.
Pengamatan di lapangan
Melakukan pengamatan secara langsung di
lapangan merupakan hal yang sangat baik untuk menimbulkan ide-ide scara spontan
dalam menimbulkan topik. Karena begitubanyak fenomena atau peristiwa dilapangan
yang bisa dijadikan topik untuk melakukan penelitian.
c.
Melalui diskusi, ceramah, atau kuliah-kuliah.
Melalui diskusi, ceramah, atau kuliah kita
dapat menemukan topik-topik yang kiranya menarik untuk diteliti. Ide-ide itu
kemudian dicatat supaya seandainya suatu saat lupa bisa dilihat kembali untuk memudahkan
kembali dalam menemukan topik penelitian yang ingin diteliti.
d.
Dosen-dosen, para peneliti, dan para ahli.
Dosen pada umumnya mempunyai kelebihan dan
menguasai permasalahan yang telah menjadi tanggung jawabnya, karena itu
usahakan berkonsultasi atau berbincabang-bincang kepada mereka untuk mencari
permasalah dan topik penelitian yang ingin dilakukan.
e.
Biblografi (daftar kepustakaan).
Perpustakaan merupakan tempat yang baik
untuk mencari topik penelitian. Di perpustakaan tersedia berbagai macam buku
dan jurnal-jurnal ilmiah yang bisa dijadikan sebagai referensi atau sumber
dalam menentukan atau mencari suatu topik penelitian. Sehingga bisa menemukan
topik yang baik untuk melakukan langkah-langkah penelitian berikutnya.
Selain dari
buku-buku yang ada relevansinya dengan masalah-masalah yang akan dikaji, masih
banyak sumber-sumber lain yang perlu dicari, misalnya journal (masalah),
encyclopedia (kamus istilah), reviu (tinjauan buku), skripsi,
tesis dan disertasi, buku-buku teks, majalah-majalah, buletin (siaran-siaran
singkat tentang berita terakhir), research reports, dan lain-lain.
Sebetulnya
tanpa kita disadari bahwa di sekitar kita dan apa yang kita lakukan sehari-hari
bisa menimbulkan ide-ide untuk menentukan atau menemukan topik yang bisa
dijadikan landasan untuk penelitian. Misalnya, ketika kita sedang bermain
dengan teman, ngobrol di kantin, bercanda di ruang kuliah, dan lain sebagainya
pada dasarnya semua itu adalah membicarakan, membahas, atau memasalahkan hal
tertntu yang bisa dijadikan topik penelitian.
2. Judul
Penelitian
Menentukan
judul dalam penelitian merupakan hal yang dilakukan setelah menentukan topik. Judul
adalah perincian atau penjabaran dari topik. Judul lebih spesifik dan sering
telah menyiratkan permasalahan atau variabel yang akan dibahas. Setiap
penelitian atau laporan penelitian yang berupa skripsi, teses, atau disertasi
mesti mempunyai judul yang sesuai dengan topik dan objek yang diteliti. Judul
juga merupakan nama yang dipakai untuk buku, bab dalam buku, kepala berita, dan
lain-lain; identitas atau cermin dari jiwa seluruh karya tulis, bersifat
menjelaskan diri dan yang manarik perhatian dan adakalanya menentukan wilayah
(lokasi). Dalam artikel judul sering disebut juga kepala tulisan. Ada yang
mendefinisikan judul adalah lukisan singkat suatu penelitian atau tulisan, dan
ada juga yang menyebut miniatur isi bahasan. Judul hendaknya dibuat dengan
ringkas, padat dan menarik. Judul diusahakan tidak lebih dari lima kata, tetapi
cukup menggambarkan isi bahasan.
Sebuah judul
yang baik adalah judul yang singkron atau sesuai dengan topik yang menjadi
landasan penelitian yang dilakukan, dalam artian tidak menyimpang dari topik
yang telah ditentukan. Selain itu,
judul tersebut sesuai dengan isi penelitian. Judul hendaknya berbentuk frasa
(bukan kalimat). Judul dinyatakan dalam bentuk frasa dan bukan kalimat.
Frasa adalah kelompok kata yang merupakan kesatuan makna. Frasa tidak
mengandung unsur subjek dan predikat, sedangkan kalimat mengandung unsur subjek
dan predikat. Selain itu judul juga
hendaknya dibuat singkat. Maksud singkat di sini adalah judul
tersebut mudah dipahami, mudah diingat, tidak melebihi 9 kata (tidak termasuk
kata tugas). Judul hendaknya dibuat provokatif
yaitu harus menarik dengan sedemikian rupa sehingga menimbulkan keinginan tahuan
dari tiap pembaca terhadap isi penelitian yang kita lakukan.
Perlu ingat
juga bahwa topik penelitian berbeda dengan judul. Topik
penelitian
merupakan sesuatu yang menjadi pokok bahasan utama dalam suatu karya
penelitian. Contoh topik penelitian itu yaotu, tentang Sastra Daerah Begadisan. Sedangkan judul
penelitian adalah label yang diterapkan si peneliti untuk menandai
penelitiaannya, biasanya dilengkapi dengan penyebutan tempat dan waktu, namun
ada juga yangtidak menyebutkan tempat dan objek penelitian. Hal ini dilakukan
dengan tujuan tertentu. Dari satu topik tertentu bisa muncul berbagai judul
penelitian. Contoh
salah satu dari topik di atas misalnya, Tradisi
Begadisan sebagai Media Komunikasi
Sosial Bujang dan Gadis pada Masyarakat Padang Guci Kabupaten Kaur Provinsi
Bengkulu. Sementara itu,dalam bukunya yang berjudul “Bagaiman Menulis
Skripsi”, Muslich dan Maryaeni (2009:21) berpendapat bahwa topik adalah pokok
pembahasan, pokok pembicaraan, atau pokok permasalahan. Sedangkan judul adalah
kepala karangan atau tajuk.
3. Pembimbing
Penelitian
Mengubungi
dan meminta bantuan pembimbing memiliki peranan yang sangat penting dalam
proses penelitian baik dari perencanaan, pelaksanaan dan penyelesaian laporan suatu
penelitian. Pembimbing dalam hal ini adalah istilah yang umum digunakan dalam
dunia pendidikan tinggi dalam kaitannya dengan peneyelesaian program studi
mahasiswa. Pembimbing yang dimaksud adalah mereka yang memiliki tanggung jawab
personal pada kemajuan penelitian individual mahasiswa yang dibimbingnya.
Secara
umum ada beberapa harapan mahasiswa dari pembimbing penelitiannya yaitu antara
lain: memberikan bimbingan, membaca hasil pekerjaan mahasiswa lebih dahulu
sebelum mahasiswa berkonsultasi, bersedia
dihubungi bila diperlukan mahasiswa peneliti, ramah dan terbuka, serta selalu memberi
dukungan pada mahasiswa, memberi kritik yang bersifat membangun, memiliki
pengetahuan yang luas dan mendalam, menyusun tutorial sehingga relatif mudah
mengubah ide-ide tentang penelitian, dan memiliki daya tarik pada penelitian
mahasiswa sehingga ia (pembimbing) dapat memberikan informasi yang lebih
bermakna..
Sebaliknya harapan pembimbing dari mahasiswa yang
dibimbingnya adalah: mahasiswanya mandiri, menuangkan hasil pekerjaan yang
telah dilakukan mahasiswa dalam bentuk tertulis (bukan dalam bentuk draft awal),
aktif mengikuti pertemuan–pertemuan bimbingan penelitian secara reguler, jujur
melaporkan kemajuan penelitiannya, mengikuti saran yang telah diberikan
pembimbing dan mahasiswa memiliki daya tarik yang tinggi pada penelitiannya
sendiri.
4.
Hubungan Peneliti dengan Pembimbing
dalam Penelitian
Salah satu peran pembimbing adalah
memandu atau memberi saran kepada
peneliti. Pembimbing bukanlah seseorang yang mendikte hal-hal
yang harus peneliti lakukan, kecuali jika
peneliti telah melanggar etika dan aturan-aturan pada pedoman penelitian.
Ini berarti peneliti dihapkan bekerja secara mandiri dalam tingkatan tertentu.
Baik peneliti maupun pembimbing memiliki
tujuan yang sama yaitu, menghasilkan penelitian yang baik dan selesai tepat
waktu. Sehingga diharapkan hubungan peneliti dengan pembimbing berkomitmen pada
kontrak bimbingan yaitu, saling menghargai dalam mengerjakan dan mendukung penelitian yang dilakukan.
Dengan demikian, idealnya hubungan mahasiswa dengan pembimbing didasari oleh
rasa saling menghargai. Pembimbing yang baik adalah pembimbing yang
mampu memberikan struktur pembelajaran yang fleksibel dan terjangkau, mampu
memancing ide-ide, dan menciptakan iklim belajar yang membuat kita merasa
percaya diri untuk menantang dan mengejar kemungkinan-kemungkinan baru.
Menurut Sharp dan
Howard (dalam Daymon, 2008) hal-hal yang harus dilakukan sebelum
bimbingan/konsultasi adalah sebagai berikut: pertama, berusaha mengetahui
pandangan pembimbing mengenai hubungan dosen-mahasiswa. Kedua, menyepakati aspek-aspek rutin dalam bimbingan dan
bertanggung jawab untuk memenuhinya.
Ketiga, menyusun daftar pertanyaan terlebih dahulu sebelum memulai
bimbingan. Keempat, menyimpan catatan-catatan
tertulis dalam bimbingan. Kelima, menyepakati
bentuk dan tenggang waktu penulisan materi dengan pembimbing.
C. KESIMPULAN
Berdasarkan
uraian di atas dapat ditarik simpulan bahwa topik dan judul penelitian itu
berbeda. Topik adalah pokok atau
landasan dalampenelitian, karangan, dan sebagainya. Sedangkan judul adalah nama atau kepala suatu
karangan, dalam hal ini yang dimaksud adalah konteks penelitian yang
mencerminkan isi dari penelitian yang dilakukan. Dalam menentukan atau memilih
suatu topik ada beberapa hal yang harus diperhatikan. Selain itu banyak sumber
yang bisa dijadikan dalam menentukan topik penelitian yang akan dilakukan.
Topik yang
baik adalah topik yang terjangkau oleh kemampuan peneliti, data
dari topik mudah didapatkan, topik cukup penting untuk diteliti, topik
menarik. Hal yang penting
dalam menentukan topik penelitian itu adalah tidak membingungkan
peneliti, jangan menetukan masalah yang sulit diukur dan dianalisis, masalah
memiliki landasan teori yang ada, dan masalah yang diteliti sebaiknya sesuai
dengan keinginan dan kemampuan, jangan menentukan topik terlalu luas dan diluar
jangkauan peneliti itu sendiri. Karena bisa menghambat proses penelitian
sehingga berlarut-larut dan akhirnya merugikan si peneliti itu sendiri.
Ada beberapa
hal yang harus peneliti perhatikan dalam menjalin komunikasi dengan pembimbing
yaitu menjaga selalu hubungan dengan pembimbing. Saling menghormati demi
harmonisnya bimbingan. Bisa menempatkan posisi peneliti sebagai mahasiswa
bimbingan dan dosen pembimbing yang membimbing penelitian yang dilakukan.
DAFTAR
PUSTAKA:
Blaxter, Loraine. dkk.
2006. How to Research Third Edition.
New York: Open University Press.
Daymon, Christine dan Immy Holloway. 2008. Metode-metode Riset dalam Public Relations
and Marketing Comunication (terjemahan).
Yogyakarta: PT Bentang Pustaka.
Hartono. 2002. Bagaimana Menulis Tesis?Petunjuk
Komprehensif tentang Isi dan Proses. Malang: UMM Press.
Muslich, Masnur dan
Maryaeni. 2009. Bagaiman Menulis Skripsi?
Jakarta: Bumi Aksara.
Narbuko, Cholid dan Abu
Achmad. 2005. Metodologi Penelitian. Jakarta:
Bumi Aksara.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar